::After Rain::

Setelah hampir seperdua hari menunggu, awan-awan hitam yang sedari pagi terkumpul bergerilya akhirnya meluapkan emosinya sore itu. Hujan kembali membasahi bumi yang telah lama kering.
Kembali menanyakan kehadirannya yang tak lagi ku mengerti, tentang memori yang tersimpan senyap.

Pernah ku berkata untuk menunggumu tanpa meminta kepastianmu.
Sampai kini masih menjadi sebuah harapan yang selalu ku mimpikan terkabul kelak.
Dimanapun kau berada harapanku senyuman itu selalu tercipta di bibirmu
Apapun yang kau ucapkan harapanku rasa nyaman selalu menemanimu

Sebab hari-hari berikutnya mungkin saja
takkan ada aku yang berjalan disampingmu yang terbuai dengan omelanmu, meski harapanku sebaliknya
Sebab hari-hari berikutnya mungkin saja
takkan ada aku yang duduk disampingmu sambil menikmati teh buatanmu, meski harapanku sebaliknya
Karena di hari-hari berikutnya mungkin saja
kau akan membenciku dan menginginkan aku menghilang bahkan lenyap selama-lamanya, meski harapku sebaliknya.

Aku hanya coba mengerti bila sebenarnya rindu pun seperti hujan, yang bilamana semakin lama trtahan di dalam segenggam hati akan sama bag kumpulan awan hitam yg menyimpan butiran-butiran air. Seperti itulah perumpamaan tentang rindu pun yang seperti hujan.

"Aku menunggu hujan di tengah gurun dan berharap sebuah keajaiban akan meluluhkanmu di hari hujan itu tercurah

unknown room




Penulis : Unknown ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel ::After Rain:: ini dipublish oleh Unknown pada hari Minggu, 03 November 2013. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan ::After Rain::
 

0 komentar:

Posting Komentar