::In Time::

Langit yang kita lihat masih sama, seperti biasa menaungimu dengan keindahan yang kau damba. Bila sebuah malam merupakan sahabat dari siang dan hitam erat bersahabat dengan putih. Apakah biru semestinya bersahabat dengan kelabu? Mungkin, itu sebuah perumpaan yang sempat terpintas sejenak lalu hilang.

Malaikat tak mesti bersayap ketika kecantikan hatinya mampu membahagiakan orang disekelilingnya. Malaikat tak mesti bermata indah untuk melihat ketika orang disekeliling mampu melihat ketulusan dari binar matanya. Dan Malaikat tak mesti bernyawa ketika sebenarnya ia hidup di relung hati setiap orang yang ia kasihi.

Ini tentang dia.. yang mengisi lembaran narasiku
Ini tentang dia.. yang menambah goresan warnaku
Ini tentang dia.. yang selalu mengisi khawatirku
Tentang dia yang memercikkan butiran hujan lalu membingkainya dalam hangat warna pelangi
Sebab dia hangat langit yang sama kami pandangi takkan pernah berubah ...

Wind Room, 22 Juli 2013
 

::You::

Apa memang takdir kita untuk berpisah tanpa tanya?
Bahkan di dalam mimpi pun hal serupa menjadi bumbu tidurku. Hei,, apa kabarmu disana? harapanku pastinya kau selalu sehat. Entah, malam ini aku ingin menuliskan cerita tentangmu. Cerita yang tersimpan rapi dalam baris-baris memori dalam kepalaku. Memori yang menjadi cerita selama kurang lebih empat tahun di bangku perkuliahan sebagai mahasiswa.

Apa kau tahu siapa sahabat perempuan yang pertama kali ku kenal? ya, itu kau. Saat itu pertama kali kita semua sebagai maba Sastra dikumpul di depan pelataran aula dan kau yang pertama mengizinkanku mengenal namamu.

Masa-masa pengumpulan maba fakultas yang kita lalui sulit untuk diabaikan begitu saja. Masih ingat ketika pembagian job item acara? Saat itu kau ditunjuk untuk masuk ke dalam tim teater oleh seorang senior, akan tetapi kau menolak. Apa kau masih ingat apa alasan yang kau katakan padaku? alasanmu saat itu adalah kau sangat tidak pandai untuk berakting dan lebih memilih untuk job tari. Padahal sebenarnya kalau ku perhatikan sebenarnya kau bisa,, buktinya saja kau pandai menangis.. :p. Tahun pertama mungkin adalah masa terberat tetapi menjadi masa yang selalu membuat kita semua bisa tersenyum lebar bahkan tertawa hingga mengeluarkan air mata bila mengingatnya.

Terkadang orang-orang disekitar salah mengartikan tentang kedekatan kita saat itu. Bahkan seseorang yang memiliki hubungan spesial merasa cemburu denganmu. Apa kau masih ingat? pernah kau menangis karena hal ini, sampai-sampai kau memilih untuk menjauh. Maaf hingga membuatmu merasa terbebani seperti itu.

Tak pernah ku mengerti apa penyebabnya hingga menjadi seseorang yang selalu menemanimu ketika kau sedang bersedih hingga lagi-lagi menangis, masa itu. Pesan singkatmu yang tiba-tiba mencariku dan mengharapkan kedatanganku selalu menjadi sinyal hatimu sedang terluka, saat itu.


Pernah dalam gelap malam tampak wajahmu yang terlelap tidur terkikis bias cahaya dari luar jendela dan aku berdoa dalam hati semoga kau selalu ceria tanpa meneteskan lagi air mata karena seorang pria, Aku ingat itu..
Pernah kau menangis karena kehilangan HP sambil terduduk, tertunduk bersembunyi mencoba menghapus air matamudi bajuku dan aku hanya bisa mengusap kepalamu agar kau tenang, Aku ingat itu..

Adakah yang kau ingat cerita dari tawa hingga tetes air mata yang kau bagi denganku? Terkadang aku hanya mengenalmu sebagai perempuan yang berwatak keras. Namun sebenarnya kau adalah sahabatku dengan bulir air mata yang kapan saja bisa tertumpah untuk orang-orang yang kau sayangi.

Maafkan yang disaat perpisahan terakhir mencoba mengabaikanmu.
Maaf,, karena aku hanya terlalu benci dengan sebuah perpisahan.
Tak ada alasan untuk melupakanmu sebab hingga akhir kita tetap sebagai sahabat diatas sahabat wa bgayaa  :)

Blue Room, 11 Juli 2013




 

::S.O.S::

Masih teringat, saat itu hari kamis menjelang sore baru saja ku terbangun dari tidur yang menyesakkan setelah malamnya kabar duka kembali terdengar. Sang nenek buyut telah dipanggil kembali ke sisi-Nya pukul 01.00 pagi (kamis, 4 juli 2013). Saat itu hanya sebaris doa yang ku kirimkan untuknya demi mengiringi kepergian kembali ke dalam dekapan-Nya.

Tak ingin tenggelam dalam kesedihan ku iyakan sebuah ajakan sahabat untuk berangkat keluar daerah. "Toraja", untuk ke 4 kalinya saya kesana dan mungkin untuk ke 4 kalinya pula saya harus kesusahan mencari makanan yang bisa dimakan. Berangkat pukul 23.00 malam dari Makassar dan tiba di Toraja jum'at pukul 06.30 pagi. Selama kurang lebih 3 hari ku coba untuk menghilangkan rasa sedih dan kepenatan dalam kepalaku dengan memotret segala aktivitas sosial dan budaya masyarakat Toraja. Meski selama di Toraja hujan terus menemani semangat saya dan teman-teman tak surut. Mengisi keceriaan dengan mereka setidaknya mengurangi beban yang tertumpuk. Minggu siang, 8 Juli kami bergegas meninggalkan Toraja untuk pulang ke Makassar.

Sekitar pukul 22.00 malam akhirnya tiba, setelah sedikit beristrahat di sekret UKMF-UH saya pun bergegas pulang ke kosan. Ceritanya belum sampai disitu. Setiba di kos entah ada apa malam itu saya merasa malas untuk tidur di kamarku sendiri dan lebih memilih tidur di kamar temanku yang tepat berada di sebelahnya. Saya hanya memeriksa sebentar keadaan kamar kemudian kembali ke kamar si teman. Setelah sedikit mengutak-ngatik isi laptop akhirnya bisa tertidur.

Pagi pun menyapa ya meskipun hampir siang,,berhubung ada janji untuk beraktivitas saya segera bersiap-siap mandi, packing keperluan dan tentunya tidak sarapan. Sesaat sebelum meninggalkan kosan kembali ku sempatkan untuk menengok kamar sendiri. Rasa bingung pun menyerang ketika pintu kamarku terbuka, muncul firasat buruk. Ternyata benar malam itu kamarku telah berhasil dibobol oleh maling. Seisi kamar berantakan bak kapal pecah. Mungkin ini adalah jawaban rasa malasku malam itu yang menjadi tanda akan terjadi hal tidak menyenangkan aka musibah. Alhamdulillah tidak ada barang berharga yang raib berhubung selalu saya bawa bila bepergian kemanapun. Lucunya saya sendiri merasa kasihan terhadap si maling yang pulang tanpa membawa hasil. Maafkan saya, mas maling... bertobatlah sebelum dalam sisa hidupmu akan selalu ditimpa kesialan dan dosa :)

Akhir cerita ku rapikan kembali isi kamar mengunci kamar kemudian masuk kampus.. Wassalam

Wind Room, 9 Juli 2013
 

::Apa aku harus bertanya ulang?::

Semalam aku bermimpi lagi tentangmu, entah ada apa hingga tuhan memberikan mimpi seperti itu. Apa karena hubungan kita renggang ? Tak mampu ku artikan perasaan saat kita hanya dipertemukan dalam sebuah mimpi. Tak mengerti apakah aku harus merasa senang atau sebaliknya. Mengingatmu masih membuatku sakit, entah kapan sembuhnya.
Terkadang langit mencoba menyampaikan pesanmu, akhir-akhir ini pesan itu mungkin saja tak tersampaikan. Mungkin aku yang bodoh karena salah mengartikan. Hanya kau yang mengerti apa kau membutuhkanku atau tidak sama sekali. Maaf aku hanya merasa kau terlalu egois hingga membunuhku untuk kesekian kali.