Biarkan aku terlelap

Entah sejak kapan saya berada di tempat yang tak pernah terlintas di benakku untuk melangkahkan kaki kesana. Sejenak kucoba menenangkan pikiran,  menatap kosong ke angkasa luas. Birunya langit saat itu seakan ingin melelapkanku di bawah keindahannya. Keindahan yang telah lama menghilang dan selama ini kosong. 
Terbersit sebuah permintaan tulus dalam kekagumanku akan keindahan yang sang pencipta perlihatkan. 

jaga mereka buatku…meski waktumu untukku mungkin tak banyak lagi”

Inikah jawaban yang selama ini kucari dalam kekacauanku yang berlarut-larut? 
Mencoba memaknai setiap jejak langkah yang berbekas. 
“Tuhan, langit birumu begitu indah” bisikan hati yang terdengar dalam tatapanku kala itu memaksaku untuk tetap berada disana hingga tersadar, dia menantiku. 

Aku akan kembali lagi... tapi hingga saat itu biarkan aku terlelap...
 

"new world"

Mungkin judul di atas yang cocok untuk mewakili impianku saat ini. Menjadi seseorang yang lebih bearti dan lebih berguna. 2 jalan bercabang yang terlihat dihadapanku akan kuambil, akan kubuat jalan ke 3 yang mampu menjadikannya 1 jalan.
2 dunia 1 impian, it's perfect !!...
"photography"



mencoba mencari santapan yang lebih menyehatkan hhoho..sapa mw coba ayoo.. ?? this is a little history of photograpy.. ^^v

Dimulai pada abad ke-5 SM, seorang pria bernama Mo Ti sudah mengamati sebuah gejala alam. Apabila pada dinding ruangan yang gelap terdapat lubang, maka di bagian dalam ruang itu akan terefleksikan pemandangan di luar ruang secara terbalik lewat lubang tadi. Kemudian, pada abad ke-10 Masehi, seorang Arab bernama Ibn Al-Haitham menemukan fenomena yang sama pada tenda miliknya yang berlubang.

Fotografi lalu tercatat dimulai resmi pada abad ke-19. Tahun 1839 yang dicanangkan sebagai tahun awal fotografi. Bahkan di Perancis dinyatakan secara resmi bahwa fotografi adalah sebuah terobosan teknologi. Saat itu, rekaman dua dimensi seperti yang dilihat mata sudah bisa dibuat permanen.
Penemu fotografi dengan pelat logam, Louis Jacques Mande Daguerre, sebenarnya ingin mematenkan temuannya itu. Tapi, Pemerintah Perancis, dengan dilandasi berbagai pemikiran politik, berpikir bahwa temuan itu sebaiknya dibagikan ke seluruh dunia secara cuma-cuma untuk kepentingan umat manusia. Sebenarnya, temuan Daguerre bukanlah murni temuannya sendiri. Seorang peneliti Perancis lain, Joseph Nicephore Niepce, pada tahun 1826 sudah menghasilkan sebuah foto yang kemudian dikenal sebagai foto pertama dalam sejarah manusia. Foto yang berjudul View from Window at Gras itu kini disimpan di University of Texas di Austin, AS.

Niepce membuat foto dengan melapisi pelat logam dengan sebuah senyawa buatannya. Pelat logam itu lalu disinari dalam kamera obscura sampai beberapa jam sampai tercipta imaji. Metode Niepce ini sulit diterima orang karena lama penyinaran dengan kamera obscura bisa sampai tiga hari.Pada tahun 1827, Daguerre mendekati Niepce untuk menyempurnakan temuan itu. Dua tahun kemudian, Daguerre dan Niepce resmi bekerja sama mengembangkan temuan yang lalu disebut heliografi. Dalam bahasa Yunani, helios adalah matahari dan graphos adalah menulis.

Karena Niepce meninggal pada tahun 1833, Daguerre kemudian bekerja sendiri sampai enam tahun kemudian hasil kerjanya itu diumumkan ke seluruh dunia. Fotografi kemudian berkembang dengan sangat cepat. Tidak semata heliografi lagi karena cahaya apa pun kemudian bisa dipakai, tidak semata cahaya matahari. Dalam perkembangannya kemudian dikenal Seni Fotografi yang menekankan estetika dalam pengambilan gambar.

referensi: The History of Photography karya Alma Davenport, University of New Mexico Press, 1991    

ingin lebih bersungguh-sungguh dalam dunia baruku ini... nda mau berharap yg macam-macam..