Sebuah kisah klasik...

Sebuah kisah yang klasik (lalu)  yang coba diceritakan....
chekidot..

Si Pemuda itu baru sadar sudah beberapa hari ia tak pernah lagi berada di istananya. Kekacauan terlihat disekelilingnya. Ia berhenti menatap sejenak, pikirannya sedang kacau namun ia mencoba fokus akan apa yang ada dihadapannya. Setelah ia agak tenang ia mengambil langkah awal, "oke,, saatnya bergerak" katanya dalam hati.

Setelah setengah hari bergemelut dengan kotornya kamar, di siang yang panas itu akhirnya kamar yang menjadi istananya itu mampu ditaklukkannya dengan perjuangan yang menguras keringat. Keringat yang menetes membasahi pelipis matanya meluncur bagaikan orang yang sedang bermain seluncur es (sekedar istilah). Disingkapnya sebuah kain guna mengelap keringatnya, "sorry bro,,pikiranku lagi kacau jadi kau sempat terlupakan. ada urusan yang sangat amat penting" pemuda itu berbicara pada kamarnya yg seolah hidup, lanjut ia berbicara dalam tawanya "haha..bodoh !! saya terbawa arus". Entah apa maksud dari perkataannya tapi terlihat jelas dari keletihan dan matanya yang berkaca-kaca. Ada yang menghilang dari hidupnya, seseorang yang sangat berarti baginya. 

Segarnya air yang membasahi tubuhnya setelah mandi di siang yang panas itu sedikit mengobati rasa letihnya. Sambil menarik napas pemuda itu langsung merebahkan tubuhnya di dinginnya lantai istananya. Menatap langit-langit istanya hingga akhirnya tertidur. Dia pun terbangun ketika Adzan maghrib yang indah itu terbisik dalam telinganya. Tergesa-gesa pemuda itu bangun, ia ingin menghadap pada junjunganNya. Malam itupun hampir berlalu tak berarti sampai ada seorang sahabat yang mengajaknya melepas kepenatan di tempat yang sudah menjadi rumah keduanya.
Bersama beberapa sahabatnya mereka bersenda gurau mencoba melupakan masalah yang sedang mereka hadapi. Waktu sudah menunjukkan lewat tengah malam, satu persatu sahabatnya mulai berpamitan untuk melakukan pekerjaan yang sedang menunggunya malam itu. Hingga akhirnya tersisa dua orang sahabat yang telah berikrar bahwa mereka adalah saudara meski secara tak langsung. Saudaranya sedang tertidur pulas ketika pemuda itu mencoba membangunkan dan bertanya, "nda mau pulang?," jawaban yang pemuda itu peroleh hanya gelengan kepala lalu melanjutkan lagi tidur pulasnya. Pemuda itu tak mungkin memaksanya, wajah saudaranya terlihat jelas sudah ingin bermimpi indah. 

Pandangan yang tertuju dalam wajah tidur saudaranya membuatnya teringat tentang perkataan saudaranya beberapa waktu yang lalu. ketika kekacauan yang hebat membuatnya lupa siapa dirinya, "kapan mau ko sadar sodara? banyak orang yang butuh kau. Jangan buat dirimu lemah seperti itu". Dalam lamunannya Pemuda itupun memadamkan lampu dengan harapan saudaranya akan semakin nyaman dalam tidur pulasnya. Tapi malam itu pemuda tersebut tak bisa cepat tidur, pemuda itu berkata "mungkin karena tadi siang  saya sudah tidur", tapi sebenarnya pikirannyalah yang membuatnya sulit memejamkan mata. Dipandanginya terus langit-langit rumah keduanya itu, sambil bertanya-tanya "bagaimana keadaannya saat ini, Tuhan?". Sudah hampir seharian ia tak memberi kabar. Tiba-tiba sebuah pesan masuk, secepat kilat dibacanya pesan itu tapi bukan pesan dari orang yang sedang ia tunggu seharian. Hanya kegundahan yang pemuda itu rasakan sampai menjelang adzan subuh akhirnya pemuda itu tertidur dalam penantiannya..

Dalam gelapnya ruangan itu indahnya cahaya bulan Sang Khalik menyusup seolah mencoba memberi jawaban untuk kegelisahan hatinya.
 

理解してみます

神様。。。
これは私のため方法であるかどうか。
たぶん私は理解していない
それから私に理解させる、神様。。

Langkah kaki yang terasa berat malam itu
Membuatku terdampar dibawah sinaran bulan
Seberapa jauh lagi kaki ini mampu berjalan?
 Tak ada yang mampu menahannya

Seketika tubuhnya terkapar di dinginnya malam
Tak ada lagi kehangatan
Kehangatan yang mungkin akan hilang selamanya
Sampai ku menutup mata
Mungkinkah ada hari esok untukku ??
Bermimpi dan wujudkanlah !!
Karena semuanya berawal dari mimpi 
Kemana sebuah akhir perjuangan takkan pernah kita tahu
Sejauhmana kita melangkah untuk mempertahankan
Perjuanganku belum berakhir
Masih panjang jalan yang harus kutempuh
Demi mereka kau dan saya

Ketika semuanya sudah mampu terbaca olehku
Kemana akhir perjuangan yang merupakan tujuanku
Aku akan mengambil langkah mundur untuk maju..


 

Damailah di sisi-Nya

postingan ini ku tujukan buat sahabatku di masa SMA..
tiba-tiba saja muncul pikiranku membuat tulisan ini demi mengenangnya
setelah mendapatkan foto satu-satunya di dalam album tanpa disengaja
yakin dalam hati hal ini telah direncanakan oleh-Nya, tentu pula sama seperti saat kepergiannya.
seorang sahabat yang sudah menjadi saudara meski tak seibu, tak sebapak dan tak sedarah
tapi kami adalah saudara seperjuangan,,
kawan.. tak banyak yang dapat kami lakukan saat kepergianmu.
kita terpisah waktu dan tempat,, 
tapi bersama kawan-kawan yang lain kami telah berjanji untuk menemuimu 
di tempat peristirahatanmu..menyampaikan doa untukmu kepada-Nya
karena kau adalah saudara kami..

Kawanku,,
Mano,, tulisan ini ditujukan untukmu
 

"tawamu akan slalu terngiang di telinga kami kawan.. 
gurauan dan leluconmu menjadi penghilang rasa jenuh kami 
orang seaneh kau hanya ada 1 di muka bumi ini 
tapi kenapa Yang Maha Kuasa terlalu cepat memanggilmu 
ingatan kami tentang dirimu akan abadi.. 
damailah jiwamu di dalam pelukanNya 
sahabat-sahabatmu disini tetap merindukanmu 
suatu saat kita akan kembali bertemu dalam pelukan yang sama 
Pelukan Sang Pencipta Allah SWT"
 

"Postingan Pertama "

Bismillahirrahmanirrahim,,
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,,

Postingan pertama akhirnya jadi juga heheh. 
Entah kenapa pikiranku tiba-tiba untuk membuat blog ini.
Pikiran stresku sedang membabi buta, nda tahu mw cerita ma siapa..
Orang yang saya kasihi sedang nda mw di ganggu.

Ddku,, entah kenapa pandangan mata itu tak maw tertuju padaku..
Diri ini tahu jikalau karna saya semuanya terjadi.. Tanpa saya sadari ternyata  saya agak berubah..
Bukan maksudku begitu, saya hanya sedang kacau  maaf kalau saya memang dianggap belum sepenuh terbuka.Tapi saya hanya meminta kesempatan untuk memperbaiki semuanya lagi..Untuk semua kesalahpahaman yang terjadi sungguh teramat permohonan maaf ku haturkan.


Apakah kesempatan itu masih bisa kuperoleh?
Anganku terhimpit untuk saat ini.. 
Menunggu...
Hanya itu yang saat ini yang dapat kulakukan

mungkin saat ini yang bisa tertulis baru segini,,pikiranku ntah knapa tak mw kompromi ..
postingan pertama dan untuk curhatan pertama

wassalam.. ^ ^v