Feel Sleep in the shadow

Senja masih menatapku,  ketika langkah kakiku menemanimu dalam biru yang mejingga. Pesan apa yang ingin kau kirimkan? maaf... aku tak jeli untuk mengerti maksud pesanmu. Esntah berapa ribu jam yang telah ku habiskan untuk mengunci panca inderaku guna menyapamu lagi. Aku tetap sungkan meski sekedar berbisik dalam hati "aku rindu akan senyum dan gelagat marahmu yang tak jelas" sungguh.

Tak lagi berlabuh dalam biru kini kau dan aku terpisah di persimpangan. Maukah kau mengizinkanku untuk menjadi orang lain? Pesanmu akan ku simpan rapi dalam sebuah kotak biru yang hampa udara, biarlah melayang. Bila tak dikehidupan ini, semoga di kehidupan selanjutnya langkah kakiku kan setia menemani dan menjagamu.

Izinkan aku tuk melabuhkan harapan terakhirku padamu.
 

::unrespect::

Memori tentangmu perlahan membuatku sakit hingga sulit tuk bergerak. Tak mampu bergerak meski sejenak hanya untuk menyapamu dengan senyuman. Aku seperti orang sakau dalam kegelapan,,, hingga semakin tenggelam tetap dalam dasar. Aku mulai berteriak sekeras mungkin dan brharap kau mendengarku. Tidak?? ah.. ternyata kau tak menengarnya,, memang seharusnya ini bukanlah sesuatu yang penting untuk diacuhkan.

Aku hanya ingin mulai terbiasa meski tanpamu, berjalan sendiri. Meski nyatanya setiap waktu aku menunggumu.