Belajar untuk melupakanmu, menghapus harapan untuk bersama kini menjadi ide briliant yang mengobsesiku setiap waktu. Tak ingin menebak-nebak lagi persimpangan ini menungguku tuk mengambil arah yang tepat. Kuselipkan sepucuk surat yang terbang terhempas angin hingga jatuh ke pangkuanmu lalu kau baca.
Adakah kau akan mengerti?
0 komentar:
Posting Komentar