Malam yang dipenuhi dengan rinai hujan turun menginjakkan kakinya ke bumi, tiada beraturan seakan tak bermakna namun langit malam itu memperlihatkan raut wajah sedihnya. Mencoba melukis pagi demi menanti senyuman itu. apakah keindahankan menyapa??. Mencoba menggapai senyuman itu hanya saja terlalu berat. Semua harapan itu sirna terbatasi dalam fantasi yang berbeda. Sempurnakah semua tanpa adanya ekspektasi dari dirimu sendiri? Esensinya pun tak tersentuh, bercampur dalam ego yang menuntut profesionalitas "?".
Entah apa yang ada dalam benak kalian semua, Jenius !! Semua merongrong bagai hilang rasio sebab ego membabi buta. Menjaga lebih sulit dibanding merebut bukan sekedar argumen namun memang itulah fakta yang terjadi. Lihat disekeliling apa arah navigasi itu tak salah arah. Jadilah seseorang yang acuh dengan adab sebab itulah yang menjadi penopang seberapa kuat pertahananmu.
Sesungguhnya Tuhan tidak melihat rupa dan fisik kita, namun melihat batin dan amal kita. Maka janganlah kalian tertipu dengan raga yang tidak berhati dalam rangka tubuh yang tak berjiwa dan perawakan yang tak berkehidupan. Sementara waktu jadilah orang yang bodoh tak akan ada salahnya. Terlalu lelah ketika harus berdebat dengan seseorang yang terlampau jenius.
Entah apa yang ada dalam benak kalian semua, Jenius !! Semua merongrong bagai hilang rasio sebab ego membabi buta. Menjaga lebih sulit dibanding merebut bukan sekedar argumen namun memang itulah fakta yang terjadi. Lihat disekeliling apa arah navigasi itu tak salah arah. Jadilah seseorang yang acuh dengan adab sebab itulah yang menjadi penopang seberapa kuat pertahananmu.
Sesungguhnya Tuhan tidak melihat rupa dan fisik kita, namun melihat batin dan amal kita. Maka janganlah kalian tertipu dengan raga yang tidak berhati dalam rangka tubuh yang tak berjiwa dan perawakan yang tak berkehidupan. Sementara waktu jadilah orang yang bodoh tak akan ada salahnya. Terlalu lelah ketika harus berdebat dengan seseorang yang terlampau jenius.