Malam ini masih ada sejengkal kebingungan yang mendekapku. Tak jarang pertanyaan merajalela dalam helaan nafasku ketika mataku tertutup meskipun sebenarnya malam kini seperti siang bagiku. Ada kalanya aku harus berpikir kembali apa benar aku memenuhi janjiku? Entahlah... hanya itu yang kumiliki saat ini, berusaha untuk memenuhi janji. Andaikan karma itu memang tetap berlaku, dalam sebuah lembah kebingungan seolah teriakanku untuk meminta pertolongan-Nya hanya menggema hampa.
Hei... masihkah kau ingat sayap yang masih ku pinjam?
Ada sebuah angan untuk menjadi garda terdepan untuk menjagamu. Mengitari senja di bawah biru langit. Mengapa baru sekarang diri-Mu menyadarkanku bahwa selama ini ternyata dia malaikat-Mu itu. Kini tak pantas rasanya, mencoba menggandeng tangan seorang malaikat yang telah lama kau ciptakan. Mungkin suatu hari akan tiba, ketika alarm itu berbunyi dan membangunkanku ketika sel darah merahku masih beregenerasi untuk menghidupkan alunan degup jantungku. Ketika keajaiban yang coba tuk mengaabaikan, seolah karma yang tak mau mundur meski sejengkal, Aku akan mundur dan menjauh untukmu.
kini terfikir dalam renunganku tentangmu "jeda jingga dalam labuh rancu"